Jumat, 08 Januari 2016

Makalah Ilmu Budaya Dasar BAB 12-15

BAB 12 dan 13

MANUSIA dan KEGELISAHAN



12.1        Pengertian Kegelisahan
kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan,bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Sigmund Freud berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan
yang menimpa manusia yaitu :
1.    kecemasan kenyataan (obyektif)
2.    kecemasan neorotik
3.    kecemasan moril.

12.2        Sebab-sebab orang Gelisa
Apabila kita kaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam

Contoh-contoh orang gelisa
-         Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.

-         Gelisah karena bingung bagaimana cara menyatakan perasaan untuk orang yang disukainya. Biasanya hal ini banyak menimpa remaja – remaja. Walaupun hal tersebut tidak sewajarnya terlalu dipikirkan oleh usia – usia remaja, namun hal ini dapat menyita konsentrasi remaja tersebut. Maka dari itu, saya menganjurkan untuk para remaja yang sedang menyukai seseorang, untuk menyatakan perasaannya agar konsentrari tidak dikacaukan kegelisahan.


12.3        Usaha-usaha untuk mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari kita sendiri, yaitu kita harusbersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

CONTOH-CONTOH MENGATASI KEGELISAHAN
-          Bersikap tenang saat memiliki masalah
-          Bersabar dalam menerima keputusan
-          Ikhlas terhadap apa yang telah terjadi.

12.4        Keterasingan
keterasingan adalah bagianhidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalamai hidupdalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.

 AYAT AL-QUR’AN TENTANG KETERASINGAN
-          “Katakanlah; Inilah jalanku. Aku mengajak (kamu) kepada Allah di atas bashirah/ilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)

13.1        Kesepian
PENGERTIAN KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau merasa sendiri. lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
                                               
PENYEBAB TERJADINYA KESEPIAN
1.    Kurang pintar bergaul dalam masyarakat
2.    Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan
3.    Perbuatan kita yang buruk
                   
CONTOH-CONTOH ORANG YANG SEDANG KESEPIAN
Ada seorang anak yang angkuh dan sombong karena dia merasa paling pintar di sekolahnya. Dia tidak mau berbagi ilmu dengan teman-temanya, sehingga dia di jauhkan oleh teman-temanya. Sehingga di kelas dia tidak mempunyai teman.





13.2  Ketidak Pastian
PENGERTIAN KETIDAK PASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak
pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidaktentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua
adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan
oleh berbagai sebab, yang jelas pikiran kacau.

MACAM-MACAM PENYEBAB TERJADINYA KETIDAK PASTIAN

1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain
5. Delusi
Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangatberpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, cepat keringat, tekanan darah tinggi/lemah.

CONTOH TENTANG KETIDAK PASTIAN
Contoh paling sederhana adalah rasa ketidakpastian yang berada di benak anak SMP kelas 3 yang telah menyelesaikan UAN, ketidakpastian itu berupa 2 kemungkinan, yaitu : lulus atau tidak. Karena anak tersebut tidak yakin akan hasil kerjaanya yang telah dia kerjakan pada saat menempuh ujian UAN karena hari sebelumnya tidak belajar misalnya.

13.3        Usaha-usaha mengatasi ketidak pastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita.Bila penyebab itu jelas, misalnya rindu,obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih sedikit demi sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu,dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut. Melakukan semua hal dengan batas paling akhir dari kemampuan kita, dan kemudian menyerahkan pada Sang Pencipta sebagai hasilnya.

AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM MENGATASI KETIDAK PASTIAN
Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu. (Q.s. al-Kahfi: 36).























Sumber :


BAB 14 dan 15
MANUSIA dan HARAPAN

14.1        Pengertian Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada prakteknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu, keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh:
1.  Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan di dalam ujian semester mendapatkan angka yang baik.
2.  Hadir seorang wiraswasta yang rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha bersungguh-sungguh dengan usahanya.
14.2 Sebab manusia mempunyai Harapan
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia diciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
14.3 Pengertian Doa
Doa adalah permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya.
Doa ada berbagai macamnya, ada yang bergantung dengan waktu, tempat, dan ada juga yang tidak bergantung pada keduanya.
contoh:
Doa ketika bangun dari tidur
الحمد لله الذي أحياني بعد ما أماتني و إليه النشور
“ Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan hamba setelah mematikannya dan kepada-Nya lah hamba kembali”





15.1 Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya. artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal ayyang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Dr.Yuyun Suriasurnantri dalam bukunya "filsafat Ilmu, sebuah pengantar Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut:
a. Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati. Paul Manusia. Paul akan mati
b. Teori Korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia
c. Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
15.2  Kepercayaan dan Usaha untuk Meningkatkannya
a. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, rnenganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
b. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.

c. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir. Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
d. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
1.                  Meningkatkan taqwa dengan ibadah
2.                  Meningkatkan pengabdian pada masyarakat
3.                  Meningkatkan cinta antar sesama manusia
4.                  Mengurangi nafsu mengumpulkan harta berlebih
5.                  Menekan perasaan negatif seperti, benci, iri, fitnah, dll.





Sumber :
Nugroho.Widyo, Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma

http://abubakar0809.blogspot.co.id/2015/01/manusia-dan-harapan.html