BAB 12 dan 13
MANUSIA dan KEGELISAHAN
12.1
Pengertian
Kegelisahan
kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam
kehidupan sehari-hari,kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran
ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan
masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan,bahwa seseorang
mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmund Freud berpendapat bahwa ada tiga macam
kecemasan
yang menimpa manusia yaitu :
1. kecemasan
kenyataan (obyektif)
2. kecemasan
neorotik
3. kecemasan
moril.
12.2 Sebab-sebab
orang Gelisa
Apabila kita kaji sebab-sebab orang
gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal
itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam
Contoh-contoh orang gelisa
- Bila ada
suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu
akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya
beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
- Gelisah
karena bingung bagaimana cara menyatakan perasaan untuk orang yang disukainya.
Biasanya hal ini banyak menimpa remaja – remaja. Walaupun hal tersebut tidak
sewajarnya terlalu dipikirkan oleh usia – usia remaja, namun hal ini dapat
menyita konsentrasi remaja tersebut. Maka dari itu, saya menganjurkan untuk para
remaja yang sedang menyukai seseorang, untuk menyatakan perasaannya agar
konsentrari tidak dikacaukan kegelisahan.
12.3
Usaha-usaha
untuk mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini
pertama-tama harus mulai dari kita sendiri, yaitu kita harusbersikap tenang.
Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat
kita atasi.
CONTOH-CONTOH MENGATASI KEGELISAHAN
-
Bersikap
tenang saat memiliki masalah
-
Bersabar
dalam menerima keputusan
-
Ikhlas
terhadap apa yang telah terjadi.
12.4
Keterasingan
keterasingan adalah bagianhidup
manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalamai hidupdalam keterasingan,
sudah tentu dengan sebab dan yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan
orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri
seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diridalam
masyarakat.
AYAT AL-QUR’AN
TENTANG KETERASINGAN
- “Katakanlah;
Inilah jalanku. Aku mengajak (kamu) kepada Allah di atas bashirah/ilmu. Inilah
jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan
termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)
13.1
Kesepian
PENGERTIAN KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau merasa sendiri.
lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
PENYEBAB TERJADINYA KESEPIAN
1. Kurang
pintar bergaul dalam masyarakat
2. Keterasingan
akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman
sepergaulan
3. Perbuatan
kita yang buruk
CONTOH-CONTOH ORANG YANG SEDANG KESEPIAN
Ada seorang anak yang angkuh dan
sombong karena dia merasa paling pintar di sekolahnya. Dia tidak mau berbagi
ilmu dengan teman-temanya, sehingga dia di jauhkan oleh teman-temanya. Sehingga
di kelas dia tidak mempunyai teman.
13.2 Ketidak Pastian
PENGERTIAN KETIDAK PASTIAN
Ketidak pastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan tidak tahu, tanpa
arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak
pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidaktentu,
tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa
asal-usul yang jelas itu semua
adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.
Ketidak konsentrasian disebabkan
oleh berbagai sebab, yang jelas pikiran kacau.
MACAM-MACAM PENYEBAB TERJADINYA KETIDAK PASTIAN
1. Obsesi
Obsesi
merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang
terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau
sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang
yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
Ialah rasa
takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa
diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Ialah adanya
keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak
disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
4. Histeria
Ialah
neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit
yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap
orang lain
5. Delusi
Menunjukan
pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak
dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman
6. Halusinasi
Khayalan
yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.
7. Keadaan Emosi
Dalam
keadaan tertentu seseorang sangatberpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada
keseluruhan pribadinya gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah,
cepat keringat, tekanan darah tinggi/lemah.
CONTOH TENTANG KETIDAK PASTIAN
Contoh paling sederhana adalah rasa
ketidakpastian yang berada di benak anak SMP kelas 3 yang telah menyelesaikan
UAN, ketidakpastian itu berupa 2 kemungkinan, yaitu : lulus atau tidak. Karena
anak tersebut tidak yakin akan hasil kerjaanya yang telah dia kerjakan pada
saat menempuh ujian UAN karena hari sebelumnya tidak belajar misalnya.
13.3
Usaha-usaha
mengatasi ketidak pastian
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung kepada mental si penderita.Bila penyebab itu jelas, misalnya
rindu,obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia
atau jenis takut bisa dilatih sedikit demi sedikit, sehingga tidak takut lagi.
Orang takut ular, takut ulat yang berbulu,dapat disembuhkan karena dibiasakan
dengan benda-benda tersebut. Melakukan semua hal dengan batas paling akhir dari
kemampuan kita, dan kemudian menyerahkan pada Sang Pencipta sebagai hasilnya.
AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM MENGATASI KETIDAK PASTIAN
Dan aku tidak
mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada
Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada
kebun-kebun itu. (Q.s. al-Kahfi: 36).
Sumber
:
BAB
14 dan 15
MANUSIA
dan HARAPAN
14.1 Pengertian
Harapan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan
sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah
kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak,
tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti
agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu.
Pada prakteknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan
cara berdoa atau berusaha.
Beberapa
pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir
positif" yang merupakan salah satu cara terapi/proses sistematis dalam
psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir
pesimis".
Kalimat lain
"harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki
dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi
nyata sangatlah kecil.
Bila
dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak
terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar
harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu, keduanya menyangkut masa depan
karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang
menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh:
1. Budi seorang
mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan di dalam ujian
semester mendapatkan angka yang baik.
2. Hadir seorang wiraswasta yang
rajin. Sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi
besar dan maju. Ia yakin usahanya menjadi kenyataan, karena itu berusaha
bersungguh-sungguh dengan usahanya.
14.2 Sebab manusia mempunyai
Harapan
Penyebab
manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk
sosial. Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak
manusia diciptakan. Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerja sama
dengan orang lain.
Tidak hanya
orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggal
pun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Tentang
besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu
sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat
mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga hasilnya tidak
merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan
datang.
14.3 Pengertian Doa
Doa adalah
permohonan kepada Allah yang disertai kerendahan hati untuk mendapatkan suatu
kebaikan dan kemaslahatan yang berada di sisi-Nya.
Doa ada
berbagai macamnya, ada yang bergantung dengan waktu, tempat, dan ada juga yang
tidak bergantung pada keduanya.
contoh:
Doa ketika bangun dari tidur
الحمد لله الذي
أحياني بعد ما أماتني و إليه النشور
“ Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan
hamba setelah mematikannya dan kepada-Nya lah hamba kembali”
15.1 Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya. artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal ayyang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Dr.Yuyun Suriasurnantri
dalam bukunya "filsafat Ilmu, sebuah pengantar Populer ada tiga teori
kebenaran sebagai berikut:
a. Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati. Paul Manusia. Paul akan mati
Contoh : setiap manusia akan mati. Paul Manusia. Paul akan mati
b. Teori Korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan
benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden
(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Contoh :
Jakarta itu ibukota republik Indonesia
c. Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria
apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
fungsional dalam kehidupan praktis.
15.2 Kepercayaan dan Usaha untuk Meningkatkannya
a. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan
pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri
sendiri pada hakikatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri,
rnenganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
b. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada
orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa
saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata
hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
c. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan
pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.
Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan
memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan
sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama
pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan,
sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
d. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan
kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu
bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti
keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena
merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya.
Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai
kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan
daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat
pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah
yang selalu menyertai manusia.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan
rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara
lain :
1.
Meningkatkan taqwa dengan ibadah
2.
Meningkatkan pengabdian pada masyarakat
3.
Meningkatkan cinta antar sesama manusia
4.
Mengurangi nafsu mengumpulkan harta berlebih
5.
Menekan perasaan negatif seperti, benci, iri, fitnah, dll.
Sumber :
Nugroho.Widyo,
Muchji.Ahmad (1994). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Gunadarma
http://abubakar0809.blogspot.co.id/2015/01/manusia-dan-harapan.html