BAB I
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan
petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya
dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari
the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.
Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan cinta kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.Manusia dan kegelisahan
8.Manusia dan harapan
Sumber:
BAB II
Pengertian
Manusia
“MANUSIA” Secara bahasa manusia berasal dari kata
“manu” (Sansekerta), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Sedangkan secara istilah, manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia merupakan makhluk yang
paling sempurna didunia. Hal ini dikarenakan hanya manusia yang memiliki akal
dan pikiran. Oleh sebab itu, manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia juga
merupakan makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi. Interaksi tersebut dapat
terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun
kelompok dengan kelompok. Oleh sebab itu, manusia mempunyai suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
Pengertian
Manusia Menurut Para Ahli,
Berikut merupakan definisi manusia menurut para
ahli:
· •NICOLAUS D. & A. SUDIARJA : Manusia
merupakan bhinneka yang tunggal. Hal ini karena Bhinneka adalah jiwa dan raga.
Akan tetapi tetap tunggal karena jiwa dan raga mereka adalah satu pasang.
• UPANISADS : Manusia adalah gabungan dari
beberapa roh ataupun seluruh roh, jiwa, pikiran, dan fisik.
· •
KEES BERTENS : Manusia merupakan mahluk
yang terdiri atas dua bagian yang kesatuannya tidak dapat didefinisikan dengan
nyata.
· •
ERBE SENTANU : Manusia adalah mahluk
yang diciptakan dengan sebaik-baiknya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bahkan bisa
dibilang bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk lain yang ada didunia.
·
•PAULA J. C & JANET W. K : Manusia
adalah mahluk yang memiliki sifat terbuka, bebas memilih dalam hidupnya, dan
menanggung tanggung jawab atas keputusan dengan turut menyusun pola yang unggul
dengan berbagai kemungkinan.
Dibandingkan
dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai banyak kelebihan. Hal tersebut
menyebabkan manusia satu dengan yang lain memiliki perbedaan dengan makhluk
lainnya. Diantara karakteristik manusia adalah :
1.Aspek Kreasi
2.Aspek Ilmu
3.Aspek Kehendak
4.Pengarahan Akhlak
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia:
1.Aspek Kreasi
2.Aspek Ilmu
3.Aspek Kehendak
4.Pengarahan Akhlak
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia terdiri dari empat
unsur yang saling terkait, yaitu:
• Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat,
raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu.
•Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai
dengan gerak.
•Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual
yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
•Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu
kesadaran akan diri sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84)
2. Manusia sebagai satu
kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
•Id, merupakan struktur kepribadian yang paling
primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional
dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik
secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi
atau khayalan.•Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
•Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
Pengertian Hakikat Manusia
Semua manusia pasti memiliki hakikatnya. Tapi,
apakah arti hakikat manusia itu sendiri? Hakikat manusia ialah peran ataupun
fungsi nyata yang harus dijalankan oleh setiap umat manusia didunia. Tetapi,
hal tersebut tidak selalu benar karena banyak manusia yang tidak menjalankan
peran ataupun fungsi nyata dengan benar, contonya melakukan kejahatan.
Berikut merupakan pengertian hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan individu:
Berikut merupakan pengertian hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan individu:
Manusia sebagai makhluk sosial Manusia adalah
makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
Setiap manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama dengan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada perkembangan seperti zaman modern
sekarang, manusia tidak hanya membutuhkan orang lain, tetapi juga membutuhkan
sarana dan prasarana pendukung seperti lembaga-lembaga masyarakat ataupun
Negara.
Manusia sebagai makhluk individu, artinya mereka
berusaha untuk selalu menghasilkan sesuatu untuk dijadikan kepentingan,
kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus
berkembang dan selalu mengikuti perkembangan hidup manusia itu sendiri yang
dialaminya dan perkembangan yang ada pada dirinya.
Manusia juga memiliki wujud dan sifat hakikatnya,
yaitu:
Kemampuan Menyadari Diri : Kemampuan mengembangkan
kesempatan yang ada, dan memperluas kearah kesempurnaan dan menyadarinya
sebagai kekuatan.
Kemampuan Bereksistensi : Manusia bersifat aktif dan
manusia adalah manejer untuk lingkungannya. Pemilikan Kata Hati
Kemampuan membuat keputusan tentang sesuatu yang
baik dan buruk baginya. Cara meningkatkan : Belajar dari apa yang sudah pernah dilakukan
serta melatih pikiran dan emosional.
Kemampuan Bertanggung Jawab : Segala sesuatu
perbuatan harus sesuai dengan kodratnya karena manusia memiliki tuntutan yang
harus dipenuhi.
Sumber:
http://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/ http://sman1glagah.com/pengertian-hakikat-manusia/
http://www.wawasanpendidikan.com/2013/05/artikel-pendidikan-tentang-sifat-dan-wujud-hakekat-manusia_30.html
http://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/ http://sman1glagah.com/pengertian-hakikat-manusia/
http://www.wawasanpendidikan.com/2013/05/artikel-pendidikan-tentang-sifat-dan-wujud-hakekat-manusia_30.html
Kepribadian
Bangsa Timur
Kepribadian diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat
atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat
diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan
penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau
memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya
aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam
berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand,
mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah
lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas
dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu
kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa.
Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat
beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang
dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun.
Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri khas
kepribadian yang unik.
Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa
sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong
dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa
timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah
masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih
dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang
melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah.
Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu
tarian pendet, kecak, tarian barong. Terbuka dengan negara lain merupakan salah
satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama
antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
1. Hospitality
maksud dari sifat tersebut menunjukkan bahwa bangsa timur memiliki sifat yang ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya. Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah bergaul berbeda dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
maksud dari sifat tersebut menunjukkan bahwa bangsa timur memiliki sifat yang ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya. Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah bergaul berbeda dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
2. Hardworking
pekerja keras merupakan sifat yang tidak bisa dianggap remeh. Bangsa Timur dikenal dengan orang-orangnya yang tidak mudah menyerah, rajin dan bersungguh sungguh saat melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.
pekerja keras merupakan sifat yang tidak bisa dianggap remeh. Bangsa Timur dikenal dengan orang-orangnya yang tidak mudah menyerah, rajin dan bersungguh sungguh saat melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Religius
& Well-cultured
Bangsa timur juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup bangsa timur adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya menjadikan pembatas individu-individu bangsa timur untuk mencapai potensi maksimalnya.
Bangsa timur juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup bangsa timur adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya menjadikan pembatas individu-individu bangsa timur untuk mencapai potensi maksimalnya.
4. Respect
for Elders
Bangsa timur dikenal dengan kesopanannya dan menjunjung tinggi norma kesopanan. Adat yang berlaku di lingkungna bangsa timur sangat berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya.
Bangsa timur dikenal dengan kesopanannya dan menjunjung tinggi norma kesopanan. Adat yang berlaku di lingkungna bangsa timur sangat berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya.
5. Diligent
Karena bangsa timur dikenal pekerja keras dan rajin ini menyebabkan bangsa timur cerdas dan pantang menyerah.
Karena bangsa timur dikenal pekerja keras dan rajin ini menyebabkan bangsa timur cerdas dan pantang menyerah.
6. Attached to Norms
Sebagai bangsa timur, dikenal amat menjunjung tinggi norma-norma. Bangsa timur
cenderungjudgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.
Sebagai bangsa timur, dikenal amat menjunjung tinggi norma-norma. Bangsa timur
cenderungjudgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.
7. Strong family Ties
Kebanyakan orang-orang bangsa timur sangat bergantung pada keluarganya. Keluarga menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.
Kebanyakan orang-orang bangsa timur sangat bergantung pada keluarganya. Keluarga menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.
Kepribadian bangsa timur tentunya tercermin dari
beberapa hal yang dilakukan oleh bangsa ini kepada bangsa yang lainnya. Dengan
bangsa barat yang mengesankan perilaku bangsa timur berarti hal ini menunjukkan
bahwa kepribadian bangsa timur adalah kepribadian yang membawa pengaruh
positif. Apa sajakah yyang menjadi ciri khas kepribadian bangsa timur?Berikut
penjelasannya.
Yang pertama tentunya adalah dengan Sifat
Ramah. Ketika bangsa lain datang berkunjung ke daerah bangsa timur tentunya
sambutannya dengan sangat ramah sekali seperti dengan melontarkan senyum kepada
orang pendatang dan tidak acuh kepada orang asing jika memerlukan bantuan.
Kemudian kita juga bisa melihat kerpribadian bangsa
timur dengan semangat Gotong Royong yang sangat tinggi. Ketika
masyarakat mengadakan kerja bakti untuk membersihkan halaman lingkungan dimana
mereka tinggal kemudian bersama-sama membangun tempat ibadah dan lain
sebagainya merupakan salah satu perwujudan dari rasa kebersamaan untuk
bergotong royong.
Hal yang paling menonjol dari kepribadian bangsa
timur adalah Rasa Menghargai dan Menghormati atas Kemajemukan baik itu
dari bidang agama, seni dan budaya, ras,bahasa dan lain-lain. Secara
keseluruhan bangsa-bangsa di Asia mempunyai toleransi yang sangat tinggi
walaupun berbeda-beda. Contohnya dengan banyaknya tempat ibadah dari berbagai
agama yang dibangun bahkan agama shinto yang dianut di Jepang pun ada, dan
tidak ada pendiskriminasian terhadap salah satu agama minoritas. Walaupun
isu-isu yang sedang menyerang bangsa timur dengan berbagai pemberitaan yang
memecah kesatuan dan persatuan bangsa timur namun tidak menyebabkan permusuhan
dan perpecahan yang mendalam karena diselesaikan dengan cara yang baik-baik.
Rasa Tolong Menolong merupakan kepribadian
bangsa timur yang sampai saat ini selalu menjadi kebiasaan orang-orang timur.
Tentunya rasa tolong menolong ini diawali dengan adanya rasa kebersamaan dan
rasa peduli sehingga akan menjadikan setiap bangsa timur seakan menjadi sebuah
keluarga walaupun sebenarnya tidak satu keturunan keluarga.
Itulah beberapa kepribadian bangsa timur yang
tentunya hal ini merupakan sifat atau kepribadian asli bangsa timur dan belum
terkontaminasi oleh bangsa barat. Karena berdasarkan pengamatan saya,
kepribadian bangsa timur mulai tergerus dengan seiringnya perkembangan zaman
dan globalisasi. Contonya dengan adanya telepon genggam (handphone) membuat
bangsa timur menjadi seorang yang acuh terhapad lainnya karena lebih
mementingkan bermain handphone dan masih banyak contoh lainnya. Walaupun
demikian kita juga tak memungkiri akan budaya barat yang harusnya di
contoh seperti kedisiplinan yang sangat tinggi terhadap waktu.
Dan Indonesia termasuk dalam bangsa timur, tentunya
dari kepribadaian atau karakter yang sudah disebutkan tadi terdapat dalam
kepribadian bangsa timur. Selain itu kepribadian yang sangatlah kental terhadap
kepribadian bangsa Indonesia adalah Musyawarah untuk Mufakat. Hal ini merupakan
kepribadian bangsa Indonesia yang tercantum dalam pancasila yaitu pancasila ke
4 yang berarti menunjukkan bangsa Indonesia, jikalau menghadapi suatu masalah
bersama maka diselesaikan dengan cara musyawarah yang berasaskan kekeluargaan
sehingga akan membentuk kebersamaan satu sama lain.
Sumber:
Pengertian Kebudayaan
Kata
Kebudayaan berasal dari kata sanskerta yakni “buddhayah” yang merupakan bentuk
jamak dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan-paut dengan
akal atau budi.
Sedangkan
Selo Soemardjan dan Seolaeman Sumardi (1964) merumuskan kebudayaan sebagai
semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya menghasilkan teknologi dan
kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan manusia untuk
menguasai alam sekelilingnya untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi
jiwa manusia yang mewujudkan segala kaidah – kaidah dan nilai – nilai
kemasyarakatan. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir, dari
orang – orang yang hidup sebagai anggota masyarakat. Semua karya, rasa, dan
cipta dikuasai oleh karsa dari orang – orang yang menentukan kegunaannya agar
sesuai dengan kepentingan masyarakat. Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami
kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam
definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri. ”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam
berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan
individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya
yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman
mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang
dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang
menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas
seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa
segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang
akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur Kebudayaan adalah
istilah lain dari komponen-komponen pokok yang menjadi pembentuk suatu
kebudayaan. Apakah kebudayaan itu? Untuk mengetahui dan mengenal apakah itu
Kebudayaan silah baca artikel tentang pengertian dan definisi Budaya dan
Kebudayaan di sini. Kebudayaan secara garis besar dapat di definisikan sebagai
hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang dilakukan secara sadar dalam kehidupan
masyarakat.
Cipta adalah kemampuan akal
pikiran yang menghasilkan ilmu pengetahuan
Rasa adalah kemampuan indra
yang mendorong manusia unuk mengembangkan rasa keindahan yang melahirkan karya-karya seni
yang agung
Karsa adalah kehendak
manusia terhadap adanya kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan
Berdasarkan pengertian dan
definisi diatas tentang kebudayaan, maka dapat diketahui bahwa secara umum
kebudayaan memiliki 7 unsur penting yang menjadi komponen pokok pembentuk
kebudayaan, yaitu:
1. Unsur peralatan dan erlengkapan hidup, seperti :
rumah, pakaian, kendaraan, dll.
2. Unsur mata pencaharian / sistem ekonomi, seperti pegawai,
petani, buruh, dll.
3. Unsur sistem kemasyarakatan, yang meliputi: hukum,
kekerabatan, perkawinan, dll.
4. Unsur bahasa baik lisan maupun tulisan yang berfungsi
sebagai alat komunikasi
5. Unsur Kesenian, seperti seni tari, seni musik, seni
rupa, dll.
6. Unsur Ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti:
pengetahuan alam, perbintangan, pertambangan, komputer, dll.
7. Unsur agama dan kepercayaan.
Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman,
wujud kebudayaan menurut dimensinya dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas,
dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di
alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan
mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan
memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Orientasi
Nilai Budaya
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa. Kebudayaan sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa. Kebudayaan sebagai karya mnusia yang memiliki sistem nilai.
Menurut C.Kluckhon dalam karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, universal memiliki 5 masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
A.
Hakekat Hidup
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada
yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu
menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
1. Hidup itu buruk
2. Hidup itu baik
3. Hidup bisa buruk dan baik,
tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup
Bisa menjadi lebih baik.
4. Hidup adalah pasrah kepada
nasib yang telah ditentukan
B. Hakekat Karya
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya da yang
beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan
tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
1.
Karya itu untuk menafkahi hidup
2.
Karya itu untuk kehormatan.
C. Persepsi Manusia Tentang Waktu
1. Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang
dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena
seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal
mungkin untuk hari-harinya.
2. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk
diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya
dilakukan dan yang tidak dilakukan.
3. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti
lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan
mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di
lakukannya.
D. Pandangan Terhadap Alam
1. Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
2. Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
3. Manusia berusaha menguasai alam.
E.
Hubungan Manusia Dengan Manusia
1. Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan
kepada sesamanya, berjiwa gotong- royong.
2. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada
tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
3. Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan
sendiri.
Perubahan Kebudayaan
Pengertian perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak
sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai
keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian
mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti
teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik
penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan
pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya
salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga
menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi
social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari
dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang
mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
Mendorong perubahan
kebudayaan
Adanya unsur-unsur
kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi
dan ekonomi (kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.Adanya faktor
adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
Menghambat perubahan
kebudayaan
Adanya unsur-unsur
kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti adat istiadat dan
keyakinan agama (kebudayaan non material). Adanya individu-individu yang sukar
menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu
daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya
perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan
penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik social
Konflik social dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o:
konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat
dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
• Bencana alam
Bencana alam yang menimpa
masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan
gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,
disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya
setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada
beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,
rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan.
Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena
kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada
jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat.
Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain
berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat
sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama
Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan
Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui
proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke
Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam
suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
Sumber:
Kaitan Manusia dan kebudayaan
Secara bahasa, manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir,
berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam
bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun
rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki
hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu
adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap
kebudayaan yaitu sebagai:
•Penganut kebudayaan,
•Pembawa kebudayaan,
•Manipulator kebudayaan, dan
•Pencipta kebudayaan.
Pengertian manusia :
1. Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup
berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku
datar dan lebar.
2. Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu
bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena terdiri dari jasmani dan rohani akan
tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat dalam satu jasad.
3. Menurut Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk
yang paling mulia karena dapat berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu
badan, akal dan ruh.
Unsur-unsur yang membangun manusia itu sendiri
adalah:
merupakan
struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan
energi psikis yang menunjukkan ciri alami, secara instingual menentukan proses
ketidaksadaran. Id terkait dengan struktur kepribadian yang pada gilirannya
menjadi mediator antara insting dan dunia luar.
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi atau hasil cipta,
rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Budaya atau yang
dikenal dengan kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekertta yaitu kata
Buddhayah, kata Buddhayah adalah bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti
sebagai hal hal yang berkaitan dengan budi atau akal manusia.
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
kebudayaan di indonesia tentunya bermacam macam dan banyak sekali di
indonesia.Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa
disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan
dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya
sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur,
ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan
gender.
Manusia
Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari
interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di bumi ini. Manusia
diciptakan oleh Tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk
berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi
ini. Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan
1.Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor
kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan
Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di
Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2.Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (
urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota
dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka
dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang
anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai
(
sense of value ).
3.Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang
kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara
berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu
senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama,
menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4.Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun
melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5.Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Sumber :
shabody.blogspot.com/.../hubungan-manusia-dengan-kebudayaan.html
BAB
III
Pendekatan Kesusastraan
A. Pengertian sastra
Secara etimologis kata
sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang
berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti
alat untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan
atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa)
yang berarti baik atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya.
Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi
kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan
indah bahasanya.Selain pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga
dikemukakan batasan / defenisi dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda
satu sama lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya
sekedar istilah yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra
merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang
berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas
manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa. Sastra dipandang
sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di masyarakat
dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain dalam jumlah yang besar menikmati
sastra itu dengan cara mendengar atau membacanya.Batasan sastra menurut PLATO,
adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya
sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model
kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauhdari dunia ide.
ARISTOTELES murid PLATO memberi batasan sastra sebagai kegiatan lainnya melalui
agama, ilmu pengetahuan dan filsafat. Menurut kaum formalisme Rusia, sastra
adalah sebagai gubahan bahasayang bermaterikan kata-kata dan bersumber dari
imajinasi atau emosi pengarang. Rene Welleck dan Austin Warren, memberi
defenisi bahasa dalam tiga hal :
•Segala sesuatu yang
tertulis
•Segala sesuatu yang
tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik dari segi isi maupun bentuk
kesusastraannya
•Sebagai karya seni yang
imajinatif dengan unsur estetisnya dominan dan bermediumkan bahasa.
B. Pengertian Seni
Dalam bahasa Sanskerta,
kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata
jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau
dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian
berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak
disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi
para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut
seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman
seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi
keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak
hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa
lampau.
Dalam bahasa Latin pada
abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars
adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam
mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki
ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam
kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
Ars inilah yang
kemudian berkembang menjadi l’arte (Italia), l’art (Perancis), elarte
(Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan
sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada
juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan
orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun
dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang
berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula
pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk
istilah kegiatan itu).
Dari dulu sampai
sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra
dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat
memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat
dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat
menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa
merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat
memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan
berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya
kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra
mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan
menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk
sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.
Selain melestarikan
nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang
beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan
nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan
mempertajam penalaran seseorang. Sastra tidak hanya
melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan
kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan
terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.
C. Hubungan Antara
Sastra, Seni Dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni
sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang
diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya
Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD
dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa
bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya
yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari
ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan
yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif
berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan
sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia,
menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung
sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa berasal dari bahasa latin
"prosa" yang artinya "terus terang", yang merupakan karya
sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima
dan irama. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu
fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah,
novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Jenis-jenis prosa ;
Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak
diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh:
Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
Cerpen
Cerpen adalah karangan pendek yang
berbentuk prosa.
Novel
Novel adalah karya imajinatif yang
mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang
tokoh.
Biografi
Biografi adalah riwayat yang ditulis
oleh orang lain.
Esai
Esai merupakan karangan yang berisi
ujaran populer dan dengan pola penyajian yang bersifat santai. Ulasan-ulasannya
bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca layaknya obrolan biasa.
Kritik
Kritik merupakan tanggapan atau
pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi, cerepn, drama, dsb). Kritik
biasanya disertai dengan analisis dan kesimpulan-kesimpulan.
Artikel
Artikel adalah karya tulis lengkap yang
dimuat di Koran, majalah, atau internet.
Komponen dalam prosa lama ;
Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri
atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya,
tiap baris terdiri atas empat perkataan.
Gurindam adalah puisi Melayu lama yang
terdiri dari dua larik (baris), mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan
satu kesatuan yang utuh.
Mantera adalah merupakan satu daripada
genra puisi Melayu tradisional yang diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah,
animisme.
Talibun adalah sejenis puisi lama
seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris (
mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
Sage merupakan cerita lama yang
berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan,
kesaktian dan keajaiban seseorang.
Komponen dalam prosa baru ;
•Novel adalah sebuah karya fiksi prosa
yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut
novelis. Kata novel berasal dari bahasa italia novella yang berarti
"sebuah kisah, sepotong berita".
•Biografi adalah kisah atau keterangan
tentang kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar
daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga
bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian
tersebut.
•Cerpen adalah cerita yang berbentuk
naratif. Jadi cerpen bukan argumentasi atau analisa atau deskripsi.
•Drama adalah satu bentuk karya sastra
yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari
bahasa yunani yang berarti "aksi", "perbuatan".
Soneta adalah salah satu bentuk sastra
baru yang berasal dari Italia. Soneta masuk kedalam sastra Indonesia baru.
Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Prosa
fiksi merupakan sebuah bentuk karya sastra yang disajikan dalam bentuk bahasa
yang tidak terikat oleh jumlah kata dan unsur musikalitas. Bahasa yang
tidak terikat itu digunakan untuk menyampaikan tema atau pokok persoalan dengan
sebuah amanat yang ingin disampaikan berkenaan dengan tema tersebut. Oleh
karena itu, dalam apresiasi dengan tujuan tnembenkan penghargaan terhadap karya
prosa itu, kita haruslah bisa “membongkar” dan menerangjelaskan hal-hal yang
berkenaan dengan ukuran keindahan dan “kelebihan” karya prosa itu.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi ;
1. Nilai penikmatan atau menyenangi. Tindakan operasionalnya pada tahap ini adalah
misahiya membaca karya sastra (puisi maupun novel}, menghadiri acara deklamasi, dan
sebagainya.
2. Nilai penghargaan. Tindakan operasionalnya, antara lain, melihat kebaikan, nilai, atau
manfaat suatu karya sastra, dan merasakan pengaruh suatu karya ke dalam jiwa, dan
sebagainya.
3. Nilai pemahaman. Tindakan opersionalnya adalah meneliti dan menganalisis unsur
intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya: astra, serta berusaha menyimpulkannya.
4. Nilai penghayatan. Tindakan operasionalnya adalah rnenganalisis lebih lanjut akan suatu
karya, mencari hakikat atau makna suatu karya beserta argumentasinya; membuat tafsiran
dan menyusun pendapat berdasarkan analisis yang telah dibuat.
5. Nilai penerapan. Tindakan operasionalnya adalah mclahirkan ide baru, mengamalkan
penemuan, atau mendayagunakan hasil operasi dalam mencapai material, moral, dan
struktural untuk kepentingan sosial, politik, dan budaya.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi ;
1. Nilai penikmatan atau menyenangi. Tindakan operasionalnya pada tahap ini adalah
misahiya membaca karya sastra (puisi maupun novel}, menghadiri acara deklamasi, dan
sebagainya.
2. Nilai penghargaan. Tindakan operasionalnya, antara lain, melihat kebaikan, nilai, atau
manfaat suatu karya sastra, dan merasakan pengaruh suatu karya ke dalam jiwa, dan
sebagainya.
3. Nilai pemahaman. Tindakan opersionalnya adalah meneliti dan menganalisis unsur
intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya: astra, serta berusaha menyimpulkannya.
4. Nilai penghayatan. Tindakan operasionalnya adalah rnenganalisis lebih lanjut akan suatu
karya, mencari hakikat atau makna suatu karya beserta argumentasinya; membuat tafsiran
dan menyusun pendapat berdasarkan analisis yang telah dibuat.
5. Nilai penerapan. Tindakan operasionalnya adalah mclahirkan ide baru, mengamalkan
penemuan, atau mendayagunakan hasil operasi dalam mencapai material, moral, dan
struktural untuk kepentingan sosial, politik, dan budaya.
Contoh Karya Sastra:
Mahabarata dan Ramayana
Siti Nurbaya
Salah Asuhan
Sengsara Membawa Nikmat
Contoh Prosa:
Contoh novel :Ave Maria oleh Idrus,
Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta
Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
Contoh cerpen :Radio Masyarakat oleh
Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah
yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
Contoh biografi :Soeharto Anak Desa,
Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Ilmu
Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan
sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan
melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di
padatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan
bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya
dengan menggunakan:
Figura bahasa,
seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
Kata-kata yang
ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Kata-kata yang
berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan
dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Kata-kata yang
konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di
lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada
perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
Hubungan puisi
dengan pengalaman hidup manusia.
Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual.
Puisi dan
keinsyafan sosial.
Macam-macam puisi dibedakan
berdasarkan zaman:
Puisi baru : Puisi
yang muncul karena pengaruh sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih
bebas dalam penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.
Puisi Lama : Puisi
yang mengikuti ketentuan umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris.
Jenis puisi lama :
Mantra
Karmina (Pantun
singkat)
Talibun
Syair
Gurindam
Puisi
Modern : Puisi bebas yang muncul pada tahun awal kemerdekaan yang dipelopori
oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak mengutamakan bentuk puisi namun lebih
mengutamakan isi dan makna dari puisi tersebut.
Kepuitisan atau
keartistikan puisi dapat dibangun menggunakan :
Figura Bahasa
(personifikasi, hiperbola, metafora, dll)
Kata - kata ambigu
Kata-kata yang
mengandung perasaan dan pengalaman penyair
Kata - kata
konotatif
Pengulangan untuk
mengintensifkan hal yang dilukiskan
Contoh
Puisi :
Lagu Siul - Chairil
Anwar
Laron pada mati
Terbakar di sumbu
lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang
caya matamu
Heran! ini badan
yang selama berjaga
Habis hangus di api
matamu
'Ku layak tidak
tahu saja
Sumber :
http://jurnalapapun.blogspot.com/2014/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_13.html
BAB
IV
Pengertian Cinta Kasih
Ada beberapa
pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau
rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga
kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan
kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan,
yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan
kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau
yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah
kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983:
24-27) dalam bukunya Seni
Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima,
dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling
penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi.
Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan,
tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Dr. Sarlito W.
Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya
bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia
sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak,
Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti
sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai,
rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah
satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut
bukan cinta.
Secara sederhana
cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan,
keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas
kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung
jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih
sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu
perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
Macam-Macam Cinta
Menurut Erich Fromm
(1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai
macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :
Cinta Diri Sendiri
Secara alami
manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan
cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri
sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri
adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya
terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik
Cinta Sesama
Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama
manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia
itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama
manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti
karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan
dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi
perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan
karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai
makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
Cinta Erotis
Cinta yang erat
dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat
eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu
dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain
Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka
berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan.
Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal
pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa
ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin
timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak
mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi
berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.
Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu
bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri
seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan
fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan
kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu
jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan
dorongan psikis.
Cinta terhadap
Allah
Merupakan puncak
cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat
perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk
cinta yang lain.
Cinta terhadap
Rasul
Ini merupakan ideal
yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai
sifat luhur lainnya.
Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat
mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan
bahagia dapat dengan cara :
Cara mewujudkan
cinta diri sendiri
Dapat dilakukan
dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya
sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi-
wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
Cara mewujudkan
cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan
perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong
menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910)
seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong
setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859)
mendirikan Palang Merah International (1863)
Cara mewujudkan
cinta erotis
Dapat dilakukan
apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar
adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap
perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.
Cara mewujudkan
Cinta Keibuan
Dapat dilakukan
dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari
sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih
sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di
jauhkan dari segala kesusahan.
Cara mewujudkan
Cinta kepada Allah
Dapat dilakukan
dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah
dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan
menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.
Cara mewujudkan
Cinta kepada Rasull
Dapat dilandasi
dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul
yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama
masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.
Cinta
menurut ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan. Di satu pihak ada yang mengatakan, cinta di dengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain ada juga yang mengatakan dalam praktik kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan.
Cinta menampakkan di dalam kehidupan manusia dalam berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang seseorang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya allah dan rasulnya, berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an.
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan. Di satu pihak ada yang mengatakan, cinta di dengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain ada juga yang mengatakan dalam praktik kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan.
Cinta menampakkan di dalam kehidupan manusia dalam berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang seseorang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya allah dan rasulnya, berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an.
Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta yaitu perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang.
Kasih sayang merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan antara pria dan wanita yang diakhiri dengan pernikahan, maka saat berumah tangga maka mereka bukanlah lagi bercinta akan tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang, masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal
pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang
menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
• Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam
perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat
terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
• Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia
sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada. Seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada. Seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pemujaan ialah salah satu manifestasi
cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai
dan makna kehidupan yang sebenarnya. Sebab itu terjadi karena Tuhan adalah
pencipta alam semesta.
Karena itu, jelaslah bagi kita semua bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan adalah pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta ini adalah untuk manusia.
Maka dapat disimpulkan bahwa itu semua hanya merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri. Akan tetapi mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan kuat, melainkan merupakan suatu putusan, suatu penilaian, suatu perjanjian. Apabila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja tanpa ada dasar untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi untuk selama-lamanya. Maka perasaan itu akan dapat timbul dan tenggelam.
Karena itu, jelaslah bagi kita semua bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan adalah pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta ini adalah untuk manusia.
Maka dapat disimpulkan bahwa itu semua hanya merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri. Akan tetapi mencintai dan mengasihi seseorang bukan hanya merupakan perasaan kuat, melainkan merupakan suatu putusan, suatu penilaian, suatu perjanjian. Apabila cinta kasih hanya merupakan perasaan saja tanpa ada dasar untuk saling berjanji akan mencintai dan mengasihi untuk selama-lamanya. Maka perasaan itu akan dapat timbul dan tenggelam.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi
manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan
membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu
yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami
kesulitan atau musibah.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan
yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis
bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali
di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupa jatuh cinta.
Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas,
kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri,
tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan
ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di
dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang
tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering
kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di
artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering kita jumpai separang
orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap
setiap orang lainya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta
kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai
dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang
lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar gagasan bahwa suatu
pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah memilih jodohnya
sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu
ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai
hasil suatu reaksi emosional dan spontan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan
atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak
lain dari perbuatan kemauan.
Sumber:
http://binkq27.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html
http://hadidwicahyadi.blogspot.co.id/
BAB
V
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi
tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah,artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran.
Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada
prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang
tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai
sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan
segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan
diterjemahkan dari kata “bellum”
Akar katanya adalah “benum” yang
berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan
Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam,
moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman
estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang
diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan
keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu
persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari
ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian
menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi
keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat
pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan
perlawanan (contrast).
1. 1.
Hakekat dari
Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah
kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance)
dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah
kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan
menjadi 3, yaitu :
1.Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles
keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2.Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu
pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3.Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang
menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa
keindahan bentuk dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama
yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak
mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1.
Nilai ekstrinsik yakni nilai yang
sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang
disebut halus dan kasar.
2.
Nilai intrinsik yakni sifat baik yang
terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut.
Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam
bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,
yaitu :
•Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah
dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
•Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat
objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada
pada suatu objek.
•Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu
merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas
keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan
objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan
bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan
(Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut
sebagai hukum keindahan.
2. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan
dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan)
yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan
dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang
sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan
Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran
disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni.
Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang
diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia
mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat
terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua
bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam
itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak
kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan
kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan
pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai
daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu
berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang
lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda
dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan
untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai
kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh
merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang
sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia
dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari
oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat
berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai
kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai
keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari
segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara
kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan
keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata nilai yang
telah usang
2) Kemerosotan Zaman
3) Penderitaan Manusia
4) Keagungan Tuhan
Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu
sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila
obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada
obyek dan subyek.
Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi
artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung
unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu
tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir
berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatuhal.
Sumber:
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html
https://mariefrancis65.wordpress.com/2013/12/03/makalah-tugas-ibd-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-keindahan/